Senjata Tradisional – Sejak zaman dahulu, senjata sudah di pergunakan oleh nenek moyang kita. Tentu saja senjata yang di gunakan dahulu tidak sama dengan senjata yang di gunakan saat ini. Manusia dahulu, biasa menggunakan kayu, batu , atau tulang binatang sebagai senjata.
Semakin lama, manusia menjadi lebih pandai untuk membuat senjata. Manusia mulai membuat senjata yang berasal dari logam seperti besi, baja atau perunggu yang dahulunya masih menggunakan batu. Bentuk senjata senjata tersebut pun sangat beragam.
Jika di lihat sepintas, sepertinya senjata memang terlihat mengerikan. Namun apabila senjata di gunakan dengan tepat, senjata tersebut akan memberi banyak manfaat bagi manusia. Misalnya saja di gunakan untuk berkebun, untuk membantu sehari hari atau sebagai peralatan rumah tangga.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan adat budaya menjadikan semua itu semakin mempercantik bangsa ini. Budaya yang indah, unik, dan terkadang tidak ada duanya di dunia ini. Salah satu yang memperkaya adat budaya Indonesia adalah adanya senjata tradisional.
Indonesia memiliki beragam jenis senjata tradisional. Dari semua provinsi di Indonesia, hampir semuanya memiliki senjata khas daerah masing- masing. Bahkan tidak jarang di satu provinsi ada dua, tiga atau bahkan lebih senjata tradisional.
Senjata tradisional ini juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan dahulu melawan bangsa asing dengan menggunakan senjata tradisional.
Terapang, Lampung
Senjata tradisional Lampung yang paling populer adalah Terapang. Terapang memiliki bulu unik yang terbuat dari kayu. Kayu tersebut di ukir membentuk burung atau kepala orang dan melambangkan keberanian. Senjata khas Lampung yang lainnya adalah badik, keris, penduk, payan, dan beladau.
Senjata Tradisional Bengkulu
Bengkulu mempunyai senjata tradisional dengan nama Keris. Keris ini memiliki panjang 13 jari dan berbentuk lurus. Keris di gunakan para kepala adat dan hulu balangnya pada saat perang, membela diri, dan upacara adat. Keris ini di anggap keramat dan pemberani bagi sang pemegang nya. Senjata tradisional Bengkulu yang lainnya adalah kuduk, radus, pedang kayu nibung, kerambit dan badik.
Badik Tumbuk Lado, Kepulauan Riau
Kepulauan Riau mempunyai senjata khas yang dinamakan Badik Tumbuk Lado. Senjata ini mempunyai bentuk seperti sebuah belati dengan panjang 27 cm sampai 29 cm. Serta mempunyai lebar antara 3,5 cm sampai 4 cm.
Jika dulunya badik tumbuk lado di gunakan untuk alat berburu dan perlengkapan untuk melindungi diri oleh para lelaki, namun sekarang fungsi senjata tersebut hanya di gunakan untuk pelengkap pakaian adat yang biasa di gunakan dalam upacara pernikahan atau acara besar di Kepulauan Riau.
Badik Tumbuk Lada, Jambi
Jambi memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan Badik Tumbuk Lada. Senjata tradisional ini berbentuk seperti keris dengan bentuk lurus dan sedikit pendek.
Bagian kepala terbuat dari tanduk atau kayu. Wilahan keris ini ada yang lurus atau berlekuk. Pangkal sarung keris membentuk bukan sabit. Jenis senjata tradisional dari Jambi yang lainnya adalah tombak, sumpitan, dan pedang.
senjata siwar panjang, Bangka Belitung
Bangka Belitung mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan senjata siwar panjang. Senjata siwar panjang menyerupai pedang panjang. Bentuknya lurus dan meruncing pada bagian ujungnya. Gagang senjata ini menonjol pada bagian ujung. Senjata ini memiliki sarung yang berbentuk seperti tongkat. Senjata ini dahulunya juga di gunakan sebagai senjata perang.
Senjata Tradisional Sumatra Selatan
Nama dari senjata tradisional Sumatera Selatan adalah keris. Senjata ini memiliki lekukan – lekukan dengan jumlah ganjil 7, 9, dan 13.Senjata daerah Sumatera Selatan yang lainnya adalah trisula atau tombak bermata tiga, tombak, pedang, badik, dan siwar kecil.
Rencong, Aceh
Ada beberapa jenis senjata tradisional yang di gunakan oleh masyarakat Aceh. Yang paling terkenal adalah Rencong. Rencong mempunyai bentuk seperti huruf L atau angka &. Panjang mata pisaunya mencapai 10 sampai 50 cm. Mata pisau dari rencong ada yang melengkung- lengkung seperti keris, tetapi lebih banyak yang lurus seperti pedang.
Untuk rencong yang di gunakan raja, mata pisaunya terbuat dari emas. Sedangkan untuk rakyat biasa terbuat dari kuningan atau besi putih. Ada sarung rencong yang terbuat dari emas, ada juga yang terbuat dari gading gajah bahan terbuat dari tanduk kerbau. Namun, pada umumnya, sarung rencong terbuat dari kayu.
Rencong sendiri bisa di bedakan menurut bentuknya juga, lho. Sebutan Rencong Meuncugek untuk rencong yang ujung gagangnya melengkung. Rencong Meupucok, untuk rencong yang gagangnya terlihat kecil di bagian bawah dan membesar di bagian atas.
pedang Jenawi, Riau
Riau mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pedang Jenawi. Pedang Jenawi di gunakan oleh para panglima perang sebagai senjata.
Pedang ini memiliki bentuk lurus panjang dan terdapat tonjolan kecil pada ujung pegangannya. Pedang ini mencapai panjang satu meter. Senjata lain bernama kelewang di gunakan prajurit tempo dulu. Ada pula badik tumbuk lada dan keris ulu klindit. Badik tumbuk lada berbentuk seperti keris, tetapi agak pendek.
Karih, Sumatra Barat
Sumatera Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan nama Karih. Karih menyerupai keris atau belati dengan ukiran yang indah pada bagian gagang dan sarung. Keris ini di letakkan di depan.
Senjata lain yang juga di gunakan di Sumatera Barat adalah tombak, landing atau golok, piarit ( tombak berujung tiga) , pedang panjang, dan sumpitan. Senjata-senjata tersebut di gunakan oleh raja – raja Minangkabau untuk menjaga dirinya.
Piso Gaja Dombak, Sumatra Utara
Sumatera Utara mempunyai senjata tradisional yang di sebut Piso Gaja Dombak. Senjata tersebut berbentuk seperti sebuah pisau yang pada tangkai senjata nya mempunyai ukiran penampang berbentuk gajah. Senjata tersebut di gunakan oleh para raja- raja Batak dahulunya. Senjata tersebut di yakini mempunyai kekuatan supranatural. Senjata tradisional tersebut di wariskan dengan turun menurun.
Kujang, Jawa Barat
Jawa Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan Kujang. Senjata Kujang ini memiliki lekukan yang sangat indah. Pada bagian mata, terdapat lubang- lubang kecil berjumlah 1 sampai 5 buah sebagai hiasan. Sarung kujang ini terbuat dari semacam kain berwarna hitam.
Senjata khas Jawa Barat lainnya adalah panah kayu atau bambu, tombak, keris kirompang, keris kedongkol, bedok dan golok. Senjata- senjata ini umumnya di gunakan untuk kegiatan sehari- hari.
Golok, Jakarta
Golok menjadi senjata tradisional Jakarta, atau lebih tepatnya suku Betawi. Senjata tradisional ini juga biasa di gunakan sebagai pelengkap asesoris pakaian adat selain menjadi senjata tradisional.
Golok mempunyai dua bagian mata. Pada satu bagiannya adalah bagian dengan mata tajam sedang bagian yang lainnya merupakan bagian yang tidak tajam. Senjata ini juga di lengkapi dengan kerangka sebagai fungsi apabila golok tidak di gunakan.
Senjata Tradisional Jawa Tengah
Jawa tengah memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan keris. Senjata keris dapat menunjukkan kedudukan sosial seseorang di masyarakat. Keris ini termasuk barang pusaka yang di keramatkan. Umumnya, senjata ini di ukur pada bagian gagang dan sarungnya.
Di Jawa Tengah, keris menjadi senjata yang amat di hormati. Keris tidak hanya sekadar senjata, namun juga menjadi salah satu unsur budaya penting. Secara simbolik, keris juga melambangkan kedewasaan, keperkasaan, dan kejantanan seorang pria. Semua pria Jawa khususnya kaum bangsawan, dahulunya selalu memakai keris dalam menjalankan tugas sehari- hari nya.
Keris juga berfungsi untuk melengkapi pemakaian busana tradisional yang mereka kenakan. Setiap pria umumnya mempunyai dua keris. Keris yang satu di gunakan sehari- hari dan yang satu untuk upacara resmi di keraton. Senjata dari Jawa Tengah yang lain yaitu pedang, perisai, dan tombak.
Golok Ciomas, Banten
Senjata tradisional masyarakat Banten sama dengan yang di gunakan dengan masyarakat Jawa Barat, yaitu senjata kujang dan karambit. Namun ada satu golok yang terkenal di wilayah Banten. Golok tersebut di kenal dengan nama Golok Ciomas.
Ciomas adalah nama daerah yang berjarak sekitar 20 km dari selatan Kota Serang. Golok Ciomas di kenal memiliki banyak keistimewaan, selain karena ketajamannya, golok ciomas istimewa karena nilai mistis yang terkandung di dalam nya. Pada zaman penjajahan, para jawara Banten menggunakan golok tersebut untuk mengusir penjajah.
Senjata Tradisional Jawa Timur Clurit
Senjata khas tradisional Jawa Timur, biasa di sebut dengan clurit. Clurit memiliki bentuk melengkung seperti arit. Mata clurit sangat runcing dan tajam sehingga dalam penggunaannya harus sangat hati- hati. Bagian gagang clurit biasanya berbahan kayu atau logam.
Senjata Tradisional Yogyakarta
Senjata tradisional daerah Yogyakarta juga menggunakan keris. Senjata keris sangat di hormati dan di keramatkan oleh masyarakat Yogyakarta. Senjata ini diberi gelar pula, seperti Kanjeng Kyai ageng Baru, Kanjeng Kyai Agung, dan Kanjeng Kyai Gadapatan. Pada sarung keris terdapat ukiran- ukiran indah.
Mandau, Kalimantan Timur
Kalimantan Timur memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan Mandau. Senjata Mandau ini di beri hiasan ukiran burung Enggang dan rambut manusia yang di buat oleh orang yang ahli besi yang juga mempunyai kekuatan gaib juga. Terdapat dua jenis mandau, yakni Mandau Tampilan, yaitu mandau yang di gunakan untuk perang dan di gunakan untuk upacara adat tertentu serta mandau di gunakan pula untuk kegiatan sehari- hari.
Masyarakat Kalimantan Timur juga mempunyai senjata- senjata tradisional yang lain. Diantaranya yaitu, Keris Buritkang, Anak Mandau, Bujak (senjata yang semacam tombak), beliung dan sumpitan.
Senjata Tradisional Kalimantan Utara
Kalimantan Utara memiliki senjata tradisional yang sama dengan Kalimantan Timur. Yaitu senjata Mandau. Karena memang Kalimantan Utara merupakan pecahan dari Kalimantan Timur.
Dohong, Kalimantan Barat
Nama dari senjata tradisional masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat Dayak Ngaju adalah Dohong. Dohong mempunyai bentuk sebuah mata tombak yang bisa juga berfungsi sebagai pisau. Senjata ini dipercaya sebagai senjata yang tertua.
Jika dulunya senjata ini di gunakan untuk berperang, namun saat ini senjata Dohong di gunakan sebagai alat untuk memotong tali pusar dan juga di gunakan untuk menyembelih hewan qurban. Saat ini, yang bisa memiliki senjata Dohong ini hanyalah ketua dari suku dasar sendiri atau seorang pisur.
Mandau, Kalimantan Tengah
Senjata tradisional rakyat Kalimantan Tengah adalah Mandau. Mandau ini semacam parang yang di gunakan untuk perang dan mempertahankan diri. Terdapat pula jenis mandau yang di gunakan untuk keperluan sehari- hari. Bagian hulu mandau ini biasanya di hiasi dengan ukiran dengan motif burung Tinggang, yaitu sejenis burung Enggang, menurut kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah, burung Tinggang adalah penguasa alam semesta.
Masyarakat Kalimantan tengah juga memiliki senjata tradisional yang lain. Senjata – senjata tersebut adalah lunduk sumpit, perisai, dan randu (senjata sejenis tombak).
Senjata Tradisional Kalimantan Selatan
Mandau dan keris adalah senjata tradisional dari Kalimantan Selatan. Mandau berbentuk parang dengan panjang setengah meter. Biasanya gagang mandau di beri ukiran burung Enggang dengan hiasan rambut manusia. Keris dari Kalimantan selatan adalah keris yang berukuran sekitar 30 cm dengan mata terbuat dari besi bercampur logam lain.
Senjata – senjata tradisional masyarakat Kalimantan Selatan yang lain adalah Bujak (senjata semacam tombak), Beliung, dan Sumpitan.
Senjata Tradisional Bali
Masyarakat Bali mempunyai beberapa senjata tradisonal. Diantara senjata – senjata tersebut adalah Keris, Tombak, Taji, Trisula, Panah, Tiuk, Caluk, Kandik, Arit, Udud dan lain sebagainya. Namun diantara banyaknya senjata tradisional dari Bali, senjata yang paling unik adalah senjata keris Bali. Keris Bali memiliki ukiran ukiran yang sangat unik pada setiap sisi nya di bagian bilah, gagang, dan sarung kerisnya.
Tulup, Nusa Tenggara Barat
Masyarakat Nusa Tengara Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan Tulup. Senjata ini berasal dari suku Sasak. Senjata Tulup ini biasa di gunakan untuk berburu. Senjata ini di buat dari kayu meranti yang di lubangi pada kayunya. Pada senjata ini di gunakan peluru yang berasal dari potongan potongan lidi ataupun pelepah pohon enau yang bentuknya menyerupai mata panah yang biasa di sebut dengan ancar. Pada mata ancar ini, diolesi racun yang berasal dari getah pohon tatar.
Selain Tulup, masyarakat Nusa Tenggara Barat masih mempunyai senjata tradisional yang lainnya. Diantaranya yaitu, keris, sempari, kelewang, dan golo.
Sundu Nusa Tenggara Timur
Senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur adalah Sundu. Sundu merupakan senjata yang bentuknya menyerupai keris. Senjata Sundu mempunyai bentuk yang lurus dan bentuknya seperti sayap burung. Terdapat pula motif pada sarung Sundu tersebut. Senjata ini di anggap keramat oleh masyarakat setempat.
Senjata senjata lain yang di miliki oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur diantaranya adalah Kabeala (Parang Pingang) , Pisau, Kampak, Senapan Tumbuk, dan Parang.
Kalawai, Maluku
Masyarakat Maluku mempunyai dua senjata tradisional. Yaitu Kalawai dan Parang Salawaku. Senjata Kalawai merupakan senjata yang menyerupai Tombak namun memiliki mata tiga yang mirip dengan trisula. Pada pegangan Kalawai di buat dari buluh atau bisa juga dari kayu. Bentuk kalawai juga lebih panjang daripada bentuk tombak. Penggunaan kalawai sendiri biasa di gunakan oleh Masyarakat Maluku di perairan entah untuk keperluan menggangap hewan di air atau yang lainnya.
Sementara Parang , merupakan sebuah senjata yang menyerupai pisau namun ukurannya jauh lebih besar daripada pisau namun lebih pendek ukurannya dari pedang. Senjata ini biasanya terbuat dari besi dengan ukuran 90 cm sampai 100 cm yang mana ukurannya di sesuaikan dengan tinggi badan sang pemilik senjata. Senjata ini di gunakan ketika menyerang lawan. Dan salawaku merupakan sebuah perisai yang berfungsi sebagai alat untuk melindungi diri.
Salawaku biasanya di buat dari kayu dan di lapisi pernak pernik untuk hiasannya. Motif yang di gunakan pun tidak sembarangan. Motif motif yang ada melambangkan suatu simbol keberanian sang pemilik. Motif motif tersebut di buat dari kulit kerang laut.
Jika dahulunya parang salawaku di gunakan untuk berperang, saat ini parang salawaku di gunakan sebagai pelengkap pakaian adat penari atau pakaian saat upacara perkawinan.
parang salawaku, Maluku Utara
Tidak jauh berbeda dengan Maluku, Maluku Utara juga mempunyai senjata tradisional yang bernama parang salawaku. Karena memang dahulunya Maluku Utara dengan Maluku masih satu provinsi. Sehingga antara Maluku dengan Maluku Utara memiliki senjata tradisional yang sama pula.
Senjata Khas Daerah Papua
Senjata tradisional yang di miliki masyarakat Papua adalah senjata panah dan busur. Senjata panah di buat dengan menggunakan bambu dan mata tulang yang terbuat dari kangguru. Busur panahnya di buat dari sebilah bambu. Sementara busurnya di buat dari tali rotan. Pada ujung mata panahnya diolesi dengan racun sederhana yang di buat dari hasil getah pohon sembaru yang berfungsi agar sasaran yang terkena busur panah cepat untuk lumpuh sesuai sasaran.
Senjata ini di gunakan untuk berburu oleh masyarakat Papua pada umumnya. Namun, biasanya juga di gunakan sebagai alat bantuan dalam perang.
pisau belati, Papua Barat
Masyarakat Papua Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pisau belati atau pisau tusuk pisau belati ini di buat dari tulang aki burung kasuari. Pada hulu pisau belati dihiasi dengan bulu bulu dari burung kasuari.
Selain itu, busur panah juga menjadi senjata tradisional masyarakat Papua Barat. Seperti hal nya senjata tradisional masyarakat daerah papua, senjata masyarakat papua barat yang ini juga terbuat dari bambu dan di gunakan sebagai ala perang.
pedang Bara Sangihe Sulawesi Utara
Masyarakat Sulawesi Utara mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pedang Bara Sangihe. Senjata ini berasal dari suku Sangihe. Senjata ini mempunyai bentuk yang mirip dengan bentuk. Bentuk pegangan dari senjata ini bercabang dan gagang dari senjata ini terbuat dari kayu. Senjata ini dahulunya juga di gunakan oleh Hengkeng U Nang, yaitu salah satu pahlawan nasional yang lahir pada 1590 dan di kenal dengan orang yang ahli pedang.
Senjata Tradisional Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Bugis, mempunyai senjata tradisional yang bernama badik dan biasa di sebut dengan kawali. Senjata tersebut berguna untuk menusuk atau menikam lawan. Bagus hampir sama dengan dengan tappi’ (keris). Perbedaan antara keduanya yaitu terletak da bentuk dan ruang lingkup penggunaannya.
Badik pada umumnya mempunyai bentuk runcing pada ujungnya. Sedangkan pada bagian tengahnya agak menjorok ke luar pada salah satu sisinya dan pada sisi lainnya yang datar. Sebaliknya, jika keris adalah berbentuk runcing dan semakin pangkal semakin besar atau lebar. Senjata badik mempunyai tajam pada salah satu sisinya saja, sedangkan keris kedua sisinya tajam.
Senjata tradisional Sulawesi Selatan yang lain yaitu Bessing, Alameng, Tapi’ (keris), Kanna (perisai), Waju Rante (baju besi), pantu’ (tongkat), tado’ (jerat), dan katalang.
Badik, Sulawesi Barat
Seperti hal nya Sulawesi Selatan, Sulawesi barat juga mempunyai senjata tradisional yang sama. Karena memang Sulawesi Barat mulanya merupakan bagian dari Sulawesi Selatan. Dan mayoritas masyarakat di Sulawesi Barat merupakan orang suku Bugis, jadi senjata tradisionalnya pun tidak berbeda, yaitu Badik.
Badik mempunyai berbagai macam jenis, diantaranya Badik Lompo Battang, Badik Luwu, Badik Raja, Badik Lagecong. Badi sendiri di gunakan oleh masyarakat Sulawesi Barat sebagai alat untuk berburu dan untuk perlindunagn diri.
Senjata Tradisional Sulawesi Tenggara
Senjata tradisional dari rakyat Sulawesi tenggara adalah Keris yang berlekuk- lekuk. N bentuk manusia pada bagian gagang pegangan. Untuk masyarakat suku Buton, keris nya memiliki keunikan yang terletak pada ornamen dengan warna keemasan dan adanya ukiran dengan Senjata tradisional khas Sulawesi tenggara yang lainnya adalah pedang. Baik keris maupun pedang biasa di gunakan untuk berperang dengan jarak yang dekat.
Selain keris dan pedang, senjata – senjata tradisional masyarakat Sulawesi tenggara lainnya adalah, tombak (di gunakan untuk berperang jarak jauh), lembing (di gunakan untuk berperang jarak jauh), dan sumpitan (di gunakan untuk berperang jarak jauh).
Pasatimpo, Sulawesi Tengah
Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Pasatimpo. Pasatimpo merupakan senjata sejenis pedang dengan bentuk hulu bengkok ke bawah dan sarungnya di beri tali. Dahulunya, senjata pasatimpo berfungsi sebagai alat untuk memotong hewan, untuk melindungi, atau untuk mencari kayu bakar. Namun sekarang pasatimpo berfungsi sebagai pajangan atau sebagai pelengkap pakaian adat Sulawesi Tengah.
Selain pasatimpo, masyarakat Sulawesi Tengah juga mempunyai senjata yang lainnya. Senjata senjata tersebut adalah : tombak anjae atau surampa (merupakan tombak yang berbentuk trisula), parang (merupakan senjata yang biasa di gunakan untuk berladang, bertani, maupun untuk berperang), pisau, dan sumpit.
Wamilo, Gorontalo
Senjata tradisional dari rakyat gorontalo disebut dengan Wamilo. Senjata ini jika di lihat sekilas mirip dengan golok, namun jika di lihat kembali bentuk dari ujung bilah wamilo berbentuk agak melengkung ke arah bawah. Senjata ini berfungsi sebagai perlindungan diri ketika bekerja di hutan khususnya bagi para lelaki.
Selain Wamoli, rakyat Gorontalo juga mempunyai Sabele atau parang sebagai senjata tradisionalnya.
Karih, Minangkabau
Masyarakat Minangkabau memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan Karih. Karih ini menyerupai keris atau belati namun dengan uiran yang indah pada bagian gagang dan sarung karih tersebut. Keris ini di letakkan di depan. Senjata lain yang juga di gunakan oleh masyarakat Minangkabau adalah tombak, landing atau golok, parit atau tombak yang berujung tiga, pedang panjang, dan sumpitan. Senjata senjata tersebut di gunakan oleh para raja Minangkabau sebagai perlindungan dirinya.
Nah itu dia sedikit penjelasan mengenai senjata senjata tradisional yang di gunakan oleh masyarakat Indonesia. Arena Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan adat dan budaya, maka kita berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan adat dan budaya tersebut.
Semoga dengan artikel ini, bisa menambah pengetahuan teman teman seputar adat dan budaya Indonesia khususnya di bagian senjata tradisional dan juga bisa menambah kecintaan kita terhadap negeri ini. Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar